Halo sahabat mancing mania, kali ini Indonesian Fisherman akan membagikan artikel tentang Tips dan Doa Memancing Ikan, Jika Anda punya hobi memancing ikan, tentu Anda sudah hapal macam-macam alat memancing, jenis-jenis ikan favorit para pemancing, dan bahkan strategi memancing yang dapat menghasilkan banyak ikan besar. Hal tersebut adalah teknik dasar yang perlu dikuasai terlebih dahulu oleh pemancing ikan. Namun, di sisi lain, ternyata ada hal yang perlu dikuasai juga oleh pemancing, yaitu doa memancing ikan.
Memancing Ikan
Memancing ikan laut merupakan kegiatan memancing, hobi, atau salah satu cara menangkap ikan di laut dengan cara menggunakan alat pancing dari mulai tepi sampai ke tengah laut. Ada tiga jenis memancing di laut dewasa ini, yakni memancing di pinggir laut, memancing tengah laut, dan memancing permukaan laut.
Bagi sebagian orang, memancing ikan adalah hobi yang menyenangkan, apalagi mancing ikan di laut. Pasalnya, terpaan ombak, pengaruh cuaca, dan jenis ikan yang akan didapat lebih menantang daripada mancing di air tawar.
Mancing di laut tidak hanya dapat dilakukan di siang hari (selama pagi hingga senja) tetapi juga di malam hari. Kegiatan mancing ini sangat bergantung kepada baik buruknya cuaca saat memancing.
Jika Anda berencana untuk memancing di pantai Batu Karas pada siang hari, waktu yang paling baik adalah saat fajar tiba. Pada waktu fajar atau subuh hari tiba, banyak jenis ikan laut yang siklus biologisnya membuat mereka bangun dari tidurnya dan mencari makan.
Dari waktu fajar, kegiatan mancing bisa dilanjutkan hingga siang hari; selama sinar matahari tidak terhalang awan mendung. Cuaca yang mendung mempersempit jarak penglihatan Anda ke dalam laut, sehingga mendung menyulitkan Anda dalam mencari lokasi mancing yang strategis (terumbu karang) di laut.
Sementara itu, jika Anda berencana untuk mancing di malam hari, perhatikan keberadaan bulan. Saat di mana bulan tidak tampak (terhalangi awan) adalah saat yang paling baik untuk mancing ikan laut di malam hari.
Hal ini terkait dengan cahaya bulan yang memantul di permukaan air laut. Kandungan garam di air laut dan sinar bulan menyebabkan senar pancing yang Anda benamkan terlihat menyala. Nyala senar pancing Anda terlihat dari dalam laut dan menjauhkan ikan-ikan yang mungkin Anda pancing.
Akan tetapi, jika Anda berencana untuk mancing udang atau cumi-cumi, cahaya bulan justru memberi keuntungan bagi Anda karena kedua hewan laut ini tertarik pada cahaya. Hewan-hewan ini cenderung berkumpul di permukaan air saat bulan bersinar terang. Itulah mengapa para nelayan membuat cahaya buatan menggunakan lampu atau petromaks untuk mancing udang dan cumi-cumi.
Ombak, awan, dan kecepatan angin juga memengaruhi aktivitas ikan di laut. Besar atau kecilnya ombak diakibatkan tiupan angin. Jika ombak besar, ikan-ikan cenderung berdiam diri di area teluk. Jika awan menghalangi sinar matahari, ikan-ikan cenderung berenang jauh ke dasar laut, sehingga kurang menguntungkan untuk mancing.
Sementara itu, pada musim hujan, kadar garam dalam air laut akan berkurang karena banyaknya curah air tawar yang terkumpul lewat turunnya hujan. Ini menyebabkan jumlah ikan di dekat permukaan laut berkurang; ikan-ikan cenderung “mengungsi” ke tengah lautan atau bersembunyi di balik terumbu karang.
Secara garis besar, teknik mancing di laut dapat dibagi ke dalam dua jenis, yaitu mancing di tengah laut (offshore) dan mancing dari daratan (inshore). Selanjutnya, teknik mancing dari daratan (inshore) dapat dibagi lagi menjadi beberapa tipe.
Ada tipe memancing dari pantai (surfishing). Teknik mancing dari pantai biasanya diterapkan di pinggir pantai berpasir dengan menggunakan alat spinning. Selain spinning, biasanya digunakan juga berbagai jenis perlengkapan lainnya, tergantung dari jenis ikan apa yang hendak dipancing.
Sering kali para pemancing memanfaatkan umpan hidup seperti irisan ikan mati, ikan hidup, cacing laut, udang, dan kepiting kecil. Tapi, banyak juga pemancing yang menggunakan umpan tiruan. Jika memilih lokasi yang tepat, bisa jadi Anda mendapatkan tangkapan ikan besar.
Ada juga memancing dari dermaga (pierfishing). Pada tipe ini, pemancingan bisa dilakukan dari dermaga kayu, pelabuhan, bahkan penahan gelombang. Biasanya pemancing yang melakukan pierfishing adalah pemancing amatir yang mancing untuk tujuan rekreasional bersama keluarga.
Akan tetapi, bukan berarti mancing dari dermaga tidak cocok untuk mendapatkan ikan-ikan besar. Ikan-ikan seperti kakap putih, pari, hiu, dan lain-lain bisa jadi berseliweran di bawah dermaga. Alat pancing yang biasa digunakan adalah tipe spinning, yaitu tipe yang paling mudah digunakan. Umpan yang digunakan dalam pierfishing sama dengan dalam surfishing.
Yang terakhir adalah mancing dari batu karang (rockfishing) dan ini sangat cocok untuk di pantai Batu Karas. Jika Anda mancing ikan dari atas batu karang (biasanya batu karang yang terjal dan sulit dicapai), besar kemungkinan untuk mendapatkan ikan yang lebih besar dari pada jika Anda mancing di pantai (surfishing) maupun di dermaga (pierfishing). Adapun peralatan dan umpan yang digunakan dalam rockfishing sama dengan dua tipe pemancingan inshore sebelumnya.
Ada banyak faktor yang memengaruhi kegiatan memancing di laut, di antara yang paling dominan adalah faktor cuaca yang harus benar-benar diperhatikan, yaitu faktor cuaca di atas permukaan laut.
Matahari dan bulan adalah faktor cuaca di atas permukaan laut. Faktor matahari di siang hari dan juga bulan di malam hari ternyata banyak memengaruhi kegiatan memancing di laut ini. Di siang hari, memancing sebaiknya dilakukan saat pagi atau subuh menjelang di mana ikan keluar untuk mencari makan setelah tertidur.
Saat malam hari, ada tidaknya bulan akan memengaruhi kegiatan memancing. Memancing disaat bulan nampak, akan mengakibatkan senar pancing yang masuk ke dalam air laut yang mengandung garam akan sangat jelas terlihat, seperti yang memantulkan cahaya, sehingga biasanya ikan akan menjauh.
Selain itu, ada awan, ombak, dan angin. Ketiga hal tersebut juga sangat berpengaruh dalam kegiatan memancing ini. Angin yang berhembus kencang akan mengakibatkan ombak yang besar.
Jika memancing di tengah teluk yang curam, ketika terjadi ombak besar biasanya ikan-ikan kecil akan bergerak ke tepi teluk yang akan diikuti oleh ikan-ikan besar yang sedang mencari mangsa, sehingga ikan ditengah teluk menjadi minim.
Tips Doa Memancing Ikan
Doa memancing ikan ini sekilas memang tidak begitu penting peranannya, namun jika Anda adalah orang yang meyakini adanya Allah, tentu Anda pun akan tahu bahwa Allahlah yang menentukan semua rizki hambanya dan Allahlah yang menentukan kepada siapa saja rizki itu diarahkan.
Dengan kata lain, jika Anda memancing, sesungguhnya yang menggerakkan ikan untuk memakan umpan Anda adalah Allah. Jika Allah menentukan bahwa Anda tidak mendapat hasil dari pancingan, maka sehebat apa pun teknik Anda, sehebat apa pun peralatan memancing Anda, Anda tidak akan bisa mendapat hasil. Di situlah peranan berdoa.
Pada prinsipnya siapa pun yang berdoa pasti akan dikabulkan. Yang Anda butuhkan adalah memenuhi syarat kelayakan dalam berdoa. Berikut ini adalah tips doa memancing ikan.
Memancing Ikan
Memancing ikan laut merupakan kegiatan memancing, hobi, atau salah satu cara menangkap ikan di laut dengan cara menggunakan alat pancing dari mulai tepi sampai ke tengah laut. Ada tiga jenis memancing di laut dewasa ini, yakni memancing di pinggir laut, memancing tengah laut, dan memancing permukaan laut.
Bagi sebagian orang, memancing ikan adalah hobi yang menyenangkan, apalagi mancing ikan di laut. Pasalnya, terpaan ombak, pengaruh cuaca, dan jenis ikan yang akan didapat lebih menantang daripada mancing di air tawar.
Mancing di laut tidak hanya dapat dilakukan di siang hari (selama pagi hingga senja) tetapi juga di malam hari. Kegiatan mancing ini sangat bergantung kepada baik buruknya cuaca saat memancing.
Jika Anda berencana untuk memancing di pantai Batu Karas pada siang hari, waktu yang paling baik adalah saat fajar tiba. Pada waktu fajar atau subuh hari tiba, banyak jenis ikan laut yang siklus biologisnya membuat mereka bangun dari tidurnya dan mencari makan.
Dari waktu fajar, kegiatan mancing bisa dilanjutkan hingga siang hari; selama sinar matahari tidak terhalang awan mendung. Cuaca yang mendung mempersempit jarak penglihatan Anda ke dalam laut, sehingga mendung menyulitkan Anda dalam mencari lokasi mancing yang strategis (terumbu karang) di laut.
Sementara itu, jika Anda berencana untuk mancing di malam hari, perhatikan keberadaan bulan. Saat di mana bulan tidak tampak (terhalangi awan) adalah saat yang paling baik untuk mancing ikan laut di malam hari.
Hal ini terkait dengan cahaya bulan yang memantul di permukaan air laut. Kandungan garam di air laut dan sinar bulan menyebabkan senar pancing yang Anda benamkan terlihat menyala. Nyala senar pancing Anda terlihat dari dalam laut dan menjauhkan ikan-ikan yang mungkin Anda pancing.
Akan tetapi, jika Anda berencana untuk mancing udang atau cumi-cumi, cahaya bulan justru memberi keuntungan bagi Anda karena kedua hewan laut ini tertarik pada cahaya. Hewan-hewan ini cenderung berkumpul di permukaan air saat bulan bersinar terang. Itulah mengapa para nelayan membuat cahaya buatan menggunakan lampu atau petromaks untuk mancing udang dan cumi-cumi.
Ombak, awan, dan kecepatan angin juga memengaruhi aktivitas ikan di laut. Besar atau kecilnya ombak diakibatkan tiupan angin. Jika ombak besar, ikan-ikan cenderung berdiam diri di area teluk. Jika awan menghalangi sinar matahari, ikan-ikan cenderung berenang jauh ke dasar laut, sehingga kurang menguntungkan untuk mancing.
Sementara itu, pada musim hujan, kadar garam dalam air laut akan berkurang karena banyaknya curah air tawar yang terkumpul lewat turunnya hujan. Ini menyebabkan jumlah ikan di dekat permukaan laut berkurang; ikan-ikan cenderung “mengungsi” ke tengah lautan atau bersembunyi di balik terumbu karang.
Secara garis besar, teknik mancing di laut dapat dibagi ke dalam dua jenis, yaitu mancing di tengah laut (offshore) dan mancing dari daratan (inshore). Selanjutnya, teknik mancing dari daratan (inshore) dapat dibagi lagi menjadi beberapa tipe.
Ada tipe memancing dari pantai (surfishing). Teknik mancing dari pantai biasanya diterapkan di pinggir pantai berpasir dengan menggunakan alat spinning. Selain spinning, biasanya digunakan juga berbagai jenis perlengkapan lainnya, tergantung dari jenis ikan apa yang hendak dipancing.
Sering kali para pemancing memanfaatkan umpan hidup seperti irisan ikan mati, ikan hidup, cacing laut, udang, dan kepiting kecil. Tapi, banyak juga pemancing yang menggunakan umpan tiruan. Jika memilih lokasi yang tepat, bisa jadi Anda mendapatkan tangkapan ikan besar.
Ada juga memancing dari dermaga (pierfishing). Pada tipe ini, pemancingan bisa dilakukan dari dermaga kayu, pelabuhan, bahkan penahan gelombang. Biasanya pemancing yang melakukan pierfishing adalah pemancing amatir yang mancing untuk tujuan rekreasional bersama keluarga.
Akan tetapi, bukan berarti mancing dari dermaga tidak cocok untuk mendapatkan ikan-ikan besar. Ikan-ikan seperti kakap putih, pari, hiu, dan lain-lain bisa jadi berseliweran di bawah dermaga. Alat pancing yang biasa digunakan adalah tipe spinning, yaitu tipe yang paling mudah digunakan. Umpan yang digunakan dalam pierfishing sama dengan dalam surfishing.
Yang terakhir adalah mancing dari batu karang (rockfishing) dan ini sangat cocok untuk di pantai Batu Karas. Jika Anda mancing ikan dari atas batu karang (biasanya batu karang yang terjal dan sulit dicapai), besar kemungkinan untuk mendapatkan ikan yang lebih besar dari pada jika Anda mancing di pantai (surfishing) maupun di dermaga (pierfishing). Adapun peralatan dan umpan yang digunakan dalam rockfishing sama dengan dua tipe pemancingan inshore sebelumnya.
Ada banyak faktor yang memengaruhi kegiatan memancing di laut, di antara yang paling dominan adalah faktor cuaca yang harus benar-benar diperhatikan, yaitu faktor cuaca di atas permukaan laut.
Matahari dan bulan adalah faktor cuaca di atas permukaan laut. Faktor matahari di siang hari dan juga bulan di malam hari ternyata banyak memengaruhi kegiatan memancing di laut ini. Di siang hari, memancing sebaiknya dilakukan saat pagi atau subuh menjelang di mana ikan keluar untuk mencari makan setelah tertidur.
Saat malam hari, ada tidaknya bulan akan memengaruhi kegiatan memancing. Memancing disaat bulan nampak, akan mengakibatkan senar pancing yang masuk ke dalam air laut yang mengandung garam akan sangat jelas terlihat, seperti yang memantulkan cahaya, sehingga biasanya ikan akan menjauh.
Selain itu, ada awan, ombak, dan angin. Ketiga hal tersebut juga sangat berpengaruh dalam kegiatan memancing ini. Angin yang berhembus kencang akan mengakibatkan ombak yang besar.
Jika memancing di tengah teluk yang curam, ketika terjadi ombak besar biasanya ikan-ikan kecil akan bergerak ke tepi teluk yang akan diikuti oleh ikan-ikan besar yang sedang mencari mangsa, sehingga ikan ditengah teluk menjadi minim.
Tips Doa Memancing Ikan
Doa memancing ikan ini sekilas memang tidak begitu penting peranannya, namun jika Anda adalah orang yang meyakini adanya Allah, tentu Anda pun akan tahu bahwa Allahlah yang menentukan semua rizki hambanya dan Allahlah yang menentukan kepada siapa saja rizki itu diarahkan.
Dengan kata lain, jika Anda memancing, sesungguhnya yang menggerakkan ikan untuk memakan umpan Anda adalah Allah. Jika Allah menentukan bahwa Anda tidak mendapat hasil dari pancingan, maka sehebat apa pun teknik Anda, sehebat apa pun peralatan memancing Anda, Anda tidak akan bisa mendapat hasil. Di situlah peranan berdoa.
Pada prinsipnya siapa pun yang berdoa pasti akan dikabulkan. Yang Anda butuhkan adalah memenuhi syarat kelayakan dalam berdoa. Berikut ini adalah tips doa memancing ikan.
- Setiap doa pasti membutuhkan adab. Adab yang baik dalam berdoa di antaranya Anda harus menggunakan pakaian yang bersih, baik itu bersih dari najis dan kotoran, atau pun bersih dari sumber uang yang tidak halal.
- Supaya usaha memancing Anda mendapat hasil yang banyak, maka doa harus Anda panjatkan beberapa hari sebelum kegiatan memancing itu Anda lakukan. Cara ini dianggap lebih efektif dibandingkan doa yang Anda panjatkan hanya beberapa menit sebelum kegiatan memancing itu dilaksanakan.
- Ada kesalahan yang sering dilakukan oleh pemancing saat berdoa itu dipanjatkan, yaitu kebiasaan untuk mendikte Allah. Jika hasil pancingan Anda cukup besar Anda akan bergembira, namun jika hasil pancingan Anda nihil, Anda akan marah sama Allah.
- Sebaiknya saat Anda memanjatkan doa, Anda sisihkan sebagian harta Anda untuk bersedekah. Sedekah merupakan aktivitas yang dapat memperlancar riziki dan menjaga harta Anda dari kehilangan.
Doa seringkali dipersepsikan harus menggunakan bahasa Arab. Sebenarnya inti dari doa itu adalah permohonan seorang hamba kepada Tuhannya, jadi meski pun doa menggunakan bahasa Indonesia, tetap saja bisa dikategorikan doa. Begitu juga dengan doa untuk memancing ikan, Anda bisa saja menggunakan bahasa Indonesia untuk memanjatkan doa.
Salah satu cara memanjatkan doa yang baik adalah adalah dengan cara mendetailkan harapan Anda, seperti berapa jumlah ikan yang ingin didapat dan jenis ikan apa yang ingin Anda dapatkan.
Dengan demikian, hasil tangkapan Anda akan banyak, sebab selain karena faktor teknik memancing yang sudah Anda kuasai, juga disebabkan oleh peranan doa memancing ikan Anda yang dipanjatkan penuh dengan kepasrahan.
Salah satu cara memanjatkan doa yang baik adalah adalah dengan cara mendetailkan harapan Anda, seperti berapa jumlah ikan yang ingin didapat dan jenis ikan apa yang ingin Anda dapatkan.
Dengan demikian, hasil tangkapan Anda akan banyak, sebab selain karena faktor teknik memancing yang sudah Anda kuasai, juga disebabkan oleh peranan doa memancing ikan Anda yang dipanjatkan penuh dengan kepasrahan.
Belum ada tanggapan untuk "Tips dan Doa Memancing Ikan"
Post a Comment